Apa
itu sindrom down? Sindrom down yaitu suatu
kondisi keterbelakangan mental anak diakibatkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat sepasang kromosom untuk
saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Gejalanya yaitu tulang dahi
lebih lebar, posisi mata berjauhan, daun telinga lebih rendah, wajahnya
mongolism, mengalami retardasi mental, mulut mengecil dan lidah menonjol
keluar, mata sipit, tangan pendek termasuk ruas jari, lapisan kulit biasanya
keriput.
Bangsa
yang maju adalah bangsa yang memiliki generasi penerus yang sehat dan cerdas. Generasi
penerus yang sehat dan cerdas akan membangun sebuah bangsa yang hebat dengan
pemikiran kritis dan membangun. Bagaimana melahirkan smarter generation?.
Pepatah
terkenal mengatakkan dengan bijak bahwa prevent
better then medication. Benar sekali bahwa mencegah lebih baik dai pada
mengobati. Untuk melahirkan generasi terbaik diperlukan kerjasama antara pihak
medis, wanita dan masyarakat yang saling menasehati.
Pihak
medis harus mengingatkan dan menjelaskan kepada perempuan dan pasangannya
tentang pentingnya merencanakan dan menjaga kehamilan. Melahirkan anak yang
cerdas dimulai sejak memilih seorang pendamping hidup. Bukankah “buah yang
sehat dihasilkan dari bibit yang sehat?”
Masalah
kesehatan dan usia wanita saat mengandung adalah masalah utama yang harus diperhatikan
oleh pihak medis khususnya bidan yang merupakan pendamping wanita. Bidan harus
mensosialisasikan tentang kesehatan yang
harus dijaga oleh para wanita serta mencegah adanya kehamilan diusia tua yaitu
diatas 35 tahun.
Bagi
para wanita, mereka harus peka terhadap apa yang menjadi kebutuhannya untuk
mencapai kesehatan yang optimal. Mereka harus memahami konsekuensi mengandung
diusia yang relative tua. Yang ingin saya tekankan disini yaitu fakta
menunjukan bahwa anak yang dilahirkan dengan sindrom down disebabkan oleh usia
ibu diatas kepala tiga.
Nah,
inilah yang harus kita cegah yaitu melahirkan anak dengan sindrom down. Bukankah
tidak ada seorang ibu pun yang menginginkan anaknya menderita sindrom down? Tidak
ada bukan!
Di
Indonesia terdapat 300.000 lebih anak penyandang sindrom down. Seandainya anak-anak
tersebut terlahir dengan kondisi normal,
maka tidak menutup emungkinan bahwa mereka dapat menyumbangkan pemikirannya
bagi banngsa aar lebih maju?
Indonesia
memerlukan orang-orang cerdas, kawan! Kita butuh pemimpin yang bisa memimpin
rakyatnya menuju kesejahteraan dan kebahagiaan. Kita harus mencetak generasi
bangsa yang hebat. Itu harus!
Untuk
pencegahan diperlukan kerjasama pemerintah, pihak medis dan masyarakat. Peran pemerintah
yaitu menyediakan pendidikan khusus bagi penderita sindrom down sehingga
penderita sindrom down dapat mengunyah pendidikan yang baik, serta bekerjasama
dengan pihak medis untuk mensosialisasikan tentang bahaya mengandung pada usia
tua. Saatnya pemerintah peduli pada kondisi ini agar harapan bangsa untuk
mempunya generasi hebat dapat tercapai.
Banyak
yang dapat dilakukan oleh pihak medis berkaitan dalam mensosialisasikan peduli sindrom
down diantaranya yaitu menulis. Mereka bisa menuliskannya dalam bentuk essai,
buku, maupun cerita pendek yang menginspirasi.
Hal
yang wajib diketahui oleh semua wanita yaitu jangan mengambil resiko untuk
mengandung di usia tua atau diatas 35 tahun. Karena selain membahayakan nyawa
pribadi juga akan mendatangkan kesulitan-kesulitan lainnya termasuk potensi untuk
melahirkan anak dengan gejala sindrom down. Naudubilah.
Menurut
penelitian yang dilakukan seorang ahli di Amerika mengatakan bahwa sindrom down
disebabkan hilangnya protein diotak dalam jumlah sedikit, pemberian obat pada
mancit ternyata berhasil mengembalikan kadar protein menjadi normal kembali. Berarti
ada kemungkinan bahwa sindrom down dapat dicegah dengan cara mengembalikan
protein agar menjadi normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar