Sabtu, 22 Februari 2014

BIRTH WHIDOUT DOWN SYNDROM


Apa itu sindrom down? Sindrom down yaitu  suatu kondisi keterbelakangan mental anak diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Gejalanya yaitu tulang dahi lebih lebar, posisi mata berjauhan, daun telinga lebih rendah, wajahnya mongolism, mengalami retardasi mental, mulut mengecil dan lidah menonjol keluar, mata sipit, tangan pendek termasuk ruas jari, lapisan kulit biasanya keriput.
Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki generasi penerus yang sehat dan cerdas. Generasi penerus yang sehat dan cerdas akan membangun sebuah bangsa yang hebat dengan pemikiran kritis dan membangun. Bagaimana melahirkan smarter generation?.
Pepatah terkenal mengatakkan dengan bijak bahwa prevent better then medication. Benar sekali bahwa mencegah lebih baik dai pada mengobati. Untuk melahirkan generasi terbaik diperlukan kerjasama antara pihak medis, wanita dan masyarakat yang saling menasehati.
Pihak medis harus mengingatkan dan menjelaskan kepada perempuan dan pasangannya tentang pentingnya merencanakan dan menjaga kehamilan. Melahirkan anak yang cerdas dimulai sejak memilih seorang pendamping hidup. Bukankah “buah yang sehat dihasilkan dari bibit yang sehat?”
Masalah kesehatan dan usia wanita saat mengandung adalah masalah utama yang harus diperhatikan oleh pihak medis khususnya bidan yang merupakan pendamping wanita. Bidan harus mensosialisasikan  tentang kesehatan yang harus dijaga oleh para wanita serta mencegah adanya kehamilan diusia tua yaitu diatas 35 tahun.
Bagi para wanita, mereka harus peka terhadap apa yang menjadi kebutuhannya untuk mencapai kesehatan yang optimal. Mereka harus memahami konsekuensi mengandung diusia yang relative tua. Yang ingin saya tekankan disini yaitu fakta menunjukan bahwa anak yang dilahirkan dengan sindrom down disebabkan oleh usia ibu diatas kepala tiga.
Nah, inilah yang harus kita cegah yaitu melahirkan anak dengan sindrom down. Bukankah tidak ada seorang ibu pun yang menginginkan anaknya menderita sindrom down? Tidak ada bukan!
Di Indonesia terdapat 300.000 lebih anak penyandang sindrom down. Seandainya anak-anak tersebut terlahir  dengan kondisi normal, maka tidak menutup emungkinan bahwa mereka dapat menyumbangkan pemikirannya bagi banngsa aar lebih maju?
Indonesia memerlukan orang-orang cerdas, kawan! Kita butuh pemimpin yang bisa memimpin rakyatnya menuju kesejahteraan dan kebahagiaan. Kita harus mencetak generasi bangsa yang hebat. Itu harus!
Untuk pencegahan diperlukan kerjasama pemerintah, pihak medis dan masyarakat. Peran pemerintah yaitu menyediakan pendidikan khusus bagi penderita sindrom down sehingga penderita sindrom down dapat mengunyah pendidikan yang baik, serta bekerjasama dengan pihak medis untuk mensosialisasikan tentang bahaya mengandung pada usia tua. Saatnya pemerintah peduli pada kondisi ini agar harapan bangsa untuk mempunya generasi hebat dapat tercapai.
Banyak yang dapat dilakukan oleh pihak medis berkaitan dalam mensosialisasikan peduli sindrom down diantaranya yaitu menulis. Mereka bisa menuliskannya dalam bentuk essai, buku, maupun cerita pendek yang menginspirasi.
Hal yang wajib diketahui oleh semua wanita yaitu jangan mengambil resiko untuk mengandung di usia tua atau diatas 35 tahun. Karena selain membahayakan nyawa pribadi juga akan mendatangkan kesulitan-kesulitan lainnya termasuk potensi untuk melahirkan anak dengan gejala sindrom down. Naudubilah.
Menurut penelitian yang dilakukan seorang ahli di Amerika mengatakan bahwa sindrom down disebabkan hilangnya protein diotak dalam jumlah sedikit, pemberian obat pada mancit ternyata berhasil mengembalikan kadar protein menjadi normal kembali. Berarti ada kemungkinan bahwa sindrom down dapat dicegah dengan cara mengembalikan protein agar menjadi normal.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar