Rabu, 15 April 2015

MAKALAH IMPLANT


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita, banyak wanita yang harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-meode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
Pelayanan keluarga berencana yang merupakan salah satu didalam paket pelayanan kesehatan reproduksi esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan keuarga berencana berkualitas diharapkan dapat menghasilkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan keluarga berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien atau masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar, utuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional,efektif dan efisien. KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity).
            Berbagai jenis alat kontrasepsi diantaranya pil,suntik,implan,tubektomi dan vasektomi. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yang mengenai KB implan, implan merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube dari plastik dengan panjang masing-masing 3cm. Implan disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang dibawah kulit pada lengan atas, kontrasepsi ini disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Hormon yang dikandung dalam implan ini adalah progesteron, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.
            Alat KB yang ditempatkan dibawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya, selanjutnya hormon akan mengalir kedalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa  yang dimaksud dengan KB implan ?
2.      Apa indikasi dan kontra indikasi KB implan ?
3.      Apa keuntungan dan kerugian KB implan ?
4.      Apa efek samping penggunaan KB implan ?
5.      Bagaimana cara pemasangan KB implan ?

C.     Tujuan
1.      Mahasiswa dapat mengetahui definisi KB implan
2.      Mahasiswa dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi KB implan
3.      Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian KB implan
4.      Mahasiswa dapat mengetahui efek samping KB implan
5.      Mahasiswa dapat mengetahui cara pemasangan KB implan

 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/IMPLANT)
Alat Kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang di susukan di bawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implan dengan nama dagang “NORPLANT”. Implan terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36mg.
Jenis lain dari AKBK adalah jadelledan Implanonyang sudah banyak di pasarkan di eropa. Jadelle adalah AKBK 2 batang yang melepaskan levonorgestrel (sekitar 35 ig/hari hingga 18 bulan), memiliki profil farmakologis dan klinis identik dengan norplant. Kegunaan utama dari jadelle adalah pemasangannya lebih mudah di bandingkan norplant.
Implanon adalah sistem satu batang yang melepaskan levonorgestrel dengan dosis yang bertahap, yaitu 60-70 ig/hari pada bulan pertama pemasangan, 35-45 ig/hari pada akhir tahun pertama pemasangan, sampai 25-30 ig/hari pada akhir tahun ke tiga. Implanon ini mudah dalam pemasangan maupun pengeluaran. Serta memiliki profil farmakologis dan klinis yang sangat baik.

B.     Cara kerja Impant/AKBK
Dengan disusupkannya kapsul statistik implant dibawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah levonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silasik tersebut.
Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding tersebut. Satu sel implan yang terdiri dari 2, 4 atau 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama tulisan lima tahun. Sedangkan jedelle dan implanon efektif selama 1-3 tahun.
Cara kerja dalam mencegah kehamilan, dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja implan dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu:
a.       Menghambat terjadinya ovulasi
b.      Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi
c.       Mempertebal lendir serviks
d.      Menipiskan lapisan endometrium.
Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalan teoritis 0,2%, dalam praktek 1-3%.




C.     Keuntungan dan Kekurangan  Impant

Keuntungan Implant:
a.       Tidak menekan produksi ASI
b.      Praktis, efektif
c.       Tidak ada faktor luka
d.      Masa pakai jangka panjang (5 tahun)
e.       Membantu mencegah anemia
f.       Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan implant.

Kekurangan Implant
a.       Implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang tetlatih
b.      Implan lebih mahal daripada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka pendek lainnya
c.       Implan sering mengubah pola haid
d.      Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri
e.       Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum dikenalnya
f.       Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit

D.    Cara pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit (Impant)
a.       Persiapan peralatan :
1.      Satu unit implant steril terdiri dari satu atau beberapa kapsul
2.      Cairan antiseptik secukupnya
3.      Obat anastesi lokal : lidokain 2%
4.      Spuit 5-10cc dan jarum suntik ukuran 21 dan 22
5.      Skapel atau bisturi bayonet ukuran nomer 11 atau 15
6.      Troikard implant no 10
7.      Plester band aid atau semacamnya
8.      Sepasang sarung tangan steril
9.      Kain penutup steril
10.  Kassa dan perban steril
b.      Cara pemasangan
1.      Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2 hari setelah menstruasi
2.      Akseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk selama pemasangan implant untuk mempermudah pemasangan. Tempat tidur atau meja ditutup dengan linen yang bersih
3.      Pemasangan dilaksanakan lengan kiri karena merupakan tempat terbaik untuk pemasangan
4.      Lengan kiri di letakan lurus setinggi pundak
5.      Tentukan daerah pmasangan biasanya sekitar 8-10 cm diatas lipat siku. Lakukan pecucian hama pada daerah yang akan dilakukan tindakan dan sekitarnya
6.      Lakukan anstesi lokal ditempat insersi dan dengan arah seperti kipas sepanjang 4-4,5cm dengan pembius lokal
7.      Lakukan sayatan melintang selebar 2-3mm di tempat suntikan, agar luka tidak dijahit dan nengurangi kemungkina infeksi
8.      Tusukan trokar melalui sayatan kebawah kulit, perhatikan tanda batasnya dan tusukan sampai tanda batas dekat pangkal trokar
9.      Keluarkan batang dalam trokar dan masukan kapsul implant kedalam batang luar trokar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan
10.  Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trokar pelahan-lahan sepanjang batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan dipastikan dengan meraba ujung trokar drngan jari
11.  Raba implan yang tepasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujung-ujungnya dari sayatan. Pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga ke 6 kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antiseptik, tutup dengan plester dan kassa steril kemudian balut dengan perban.

E.     Cara pencabutan implant
a.       Peralatan
Peralatan pencabutan implat sama dengan pemasangan implant, namun ditambah arteri klem pean lurus/ bengkok dan kapas alkohol 70%
b.      Cara pencabutan implant
1.      Atur posisi pasien berbaring horizontal selama pencabutan.
2.      Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan pencucian hamaan didaerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan anstesi lokal pada tempat insersi dengan bentuk seperti kipas dengan cairan membius lokal
3.      Lakukan sayatan 2-3mm, agar luka tidak perlu di jahit dan menguragi kemungkinan infeksi
4.      Tekan implant dengan jari ke arah sayatan setelah ujung tampak kemudian jepit dengan pean dan tarik keluar
5.      Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya dengan menggunakan skapel
6.      Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain. Tarik keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas seluruhnya. Lakukan hal yang sama sampai semua implant dikeluarkan
7.      Rapatkan luka, tutup dengan plester kassa steril dan balut dengan perban

F.      Hal-hal yang harus diperhatikan
1.      Akseptor sebaiknya menjaga agar daerah sayatan tetap kering minimal 3 hari untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi kemungkinan infeksi.
2.      Setelah pemasangan akseptor dapat langsung bekerja.
3.      Jadwal pemeriksaan ulang, 1 minggu setelah pemasangan implant, bila ada keluhan, setahun sekali dan bila akseptor akan pindah alamat.
4.      Setelah 5 tahun pemakaian, implant dapat dicabut.

G.    Jenis jenis implant
Terdapat 3 jenis implant,yaitu :
1.      Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2.      Implanon dan sinoplant
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira kira 40 mm dan diameter 2 mm,yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3.      Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 5 tahun.

H.    Kontra indikasi implan
1.      Hamil atau di duga hamil
2.      Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
3.      Tumor atau keganasan.
4.      Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.
I.       Indikasi
1.      Pemakaian KB dalam jangka waktu yang lama
2.      Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
3.      Tidak dapat memakai jenis KB yang lain

J.       Efek samping dan cara penanggulangannya
1.      Gangguan haid (amenorehead dan meteharorhagie)
2.      Depresi
3.      Keputihan
4.      Jerawat
5.      Perubahan libido
6.      Perubahan BB
7.      Hematoma
8.      Infeksi
Cara penanggulangan efek samping dari AKBK sama dengan penanganan efek samping pada KB suntik. Sedangkan pada masalah methrorhagie penanganannya sebagai berikut :
1.      Menjelaskan fisiologi dan cara pemasangan pada akseptor sehingga jelas.
2.      Pemberian preparat analgetik atau anti prostaglandin : acetosal 500mg 3x1 tablet atau paracetamol 500mg 3x1 tablet.

K.    Komplikasi
Infeksi dan abses, cara penanggulanganya sama dengan penanganan infeksi dan abses pada KB suntik.

L.     Tempat pelayanan
Pelayanan AKBK dapat diperoleh di Rumah Sakit, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Bersalin, Puskesmas, dan praktik dokter swasta.

 

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Alat Kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang di susukan di bawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implan dengan nama dagang “NORPLANT”. Implan terdiri dari 6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36mg.

Kontra indikasi implan : Hamil atau di duga hamil, Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya, Tumor atau keganasan, Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.
Indikasi : Pemakaian KB dalam jangka waktu yang lama, Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat, idak dapat memakai jenis KB yang lain.
Cara kerja dalam mencegah kehamilan, dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja implan dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu: Menghambat terjadinya ovulasi, Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi, Mempertebal lendir serviks, Menipiskan lapisan endometrium.

Efek sampingnya yaitu : Gangguan haid (amenorehead dan meteharorhagie), Depresi , Keputihan, Jerawat, Perubahan libido, Perubahan BB, Hematoma,  dan Infeksi.

 
Daftar Pustaka
Nina, 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta: NuMed
Surotun.2013. Pelayanan Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Jakarta: CV.Trans Info Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar