Disenja begini, aku
teringat tentangmu.
Percakapan
kita malam tadi membuatku gelisah tak bersudah. Pertanyaanmu mengingatkan aku
akan akhir naskah cinta yang sudah ku pendam di dasar laut batinku.
Pertanyaanmu semalam memaksaku kembali menggali lobang-lobang yang dengan penuh
kekuataan ku tutup. Ku temui akhir kisah kita, sayang. Aku pun diam sesaat, dan
dimatamu ku baca raut wajah penuh tanya.
Seharusnya kau tau jawaban tersurat itu! Seharusnya kau mengerti luka hati yang
ku alami karena naskah cinta terlarang kita. Kau tega!.
Ku
jawab pertanyaan itu dengan air mata
bermuara disudut wajah. “ i love you from my heart.., I am really want you to
be myforever love! But I really know why I very fear about our love! ” kau pun mulai memahamiku.
Kau tahu bahwa hatiku menangis, begitupun dengan mu yang merasakan
ketidakberuntungan yang sama. Kau kemudian menghiburku ; “ don’t be sad my
Alya, you know that I love your smile. Please smile for me!”
How
I can smile if you remind me that our love is just like a story sad?. Aku
kembali menguatkan diriku sendiri. Kau tahu yang ku butuhkan yaitu sebuah
kekuatan! Kekuatan untuk berani mendaki everest
alur cinta kita? Atau malah sebuah kekuatan untuk membongkar satu persatu
kepingan istana cinta yang telah kita bangun bersama?.
Aku
masih diam dengan pemikiranku. Kenyataannya kita saling mencintai! Kenyataannya
kita ingin selalu bersama menikmati sentuhan tangan Tuhan bernama cinta. Cinta
kita tak ubahnya cuaca yang dapat diprediksi. Factor-faktor penentu laksana
garisan tangan tak berubah.
Dear
my beloved, cinta kita terlarang!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar