Tuhan, Kenapa Kau Jatuhkan Aku
Dihatinya
Awalnya
aku tidak tahu, perkenalan ini membawa ku pada suatu keadaan ‘dilema’. Aku
mengenalnya lewat jejaring social facebook. Sosoknya yang kharismatik, cool dan
macho membuatku ingin ‘mengintip’nya jauh lebih dalam.
Ketika
ia menyapaku dan mengajakku untuk berbagi ccerita, hatiku bahagia!. dari mulai
tempat tinggal, agama, makan favorit,
hobby bahkan hal-hal kecilpun kita berbagi.
Dalam
hitungan hari aku merasa ada yang aneh. Ada sebuah perasaan geli yang melanda
‘kota hatiku’. Ini cinta!.
Gayung
pun bersambut. Perasaan cinta terpendamku pun terbalas. Ia mempunyai perasaan
sama kepadaku. Kitapun menjalin long distance relationship. Tapi hubungan itu
hanya bertahan selama 1 bulan sebelum akhirnya akuu sadar bahwa hubungan ini ‘terlarang’.
Kita
pun mengakhiri hubungan ini atas keputusan bersama.
“aku
akan mendelate semua media yang menghubungkanku denganmu…” kataku.
“kau
harus tahu, aku mencintaimu!” dia meyakinkan aku
“kau
pun tahu benar bagaimana tulusnya perasaanku.keluarga kita tidak akan pernah merestui
cinta ini… ”
“kadang
kala cinta yang begitu manis akan menyakiti hati kita ” katanya lagi.
Waktu
itu, bantal dikamarku basah seperti hujan yang mengguyur hari itu. Tuhan,
kenapa aku mencintai orang yang tidak tepat? Kenapa setelah aku mampu jatuh cinta
Kau jatuhkan aku pada hati yang salah?.
Dalam
percakapan terakhir itu:
“send
me your last picture..” katanya
“no.
I can’t!”
“why?”
“myeyes
not nice now..”
“please
send me for the last time! I want see you.
”
Aku
pun mengiriminya foto terakhir. Didalam fotoku itu, wajahku basah oleh air
mata. Ia memintaku untuk tersenyum dan menganggap perkenalan ini tidak pernah
terjadi.
Malam
itu juga ku hapus facebook, yahoo messager, viber dan skyep. Perkenalanku
dengan seorang pemuda melalui dunia maya berakhir menyedihkan. Bagiku dia
hanyalah pemuda dalam impian yang selamanya tak akan menjadi nyata.
Aku
jadi ingat tat kala aku masih kecil, ingin mencintai seorang pangeran berkuda
putih seperti dalam dongeng Cinderella.
Ketika
bumi mencintai langit, ia tak akan bersatu.
Note
: aku yakin keputusan ini adalah yang tepat. Perbedaan antara aku dan dia
begitu jelas dan tampak. Jarak, budaya dan bahasa merupakan benteng kokoh
perkasa, yang tidak mungkin ku robohkan. Hanya tangan gusti Allah yang pada akhirnya menentukan,
siapa jodohku?.
Sedih, aku baca'y....
BalasHapussy masih menjalani kisah ini :'( sy tdk tahu bagaimana kedepannya, sdh sy coba untuk melupakannya tapi tak mampu...
BalasHapus