Masalah
Neonatus
|
Definisi
|
Etiologi
|
Tanda
& gejala
|
Penatalaksanaan
|
1.Bercak
Mongol
|
Bercak
berwarna biru yg biasanya terlihat dibagian sacral walaupun kadang terlihat
dibagian tubuh lainnya.
|
Bawaan
sejak lahir, warna ditimbulkan oleh melanosit yg mengandung melanin pada
dermis yang terhambat dalam proses migrasi dari rista neuralis ke dermis.
|
Berwarna
coklat/abu-abu/biru,kadang bintik seperti memar, daerah pigmentasi dengan
tekstur kulit yang normal, bercak mmenghilang dalam hitungan bulan/tahun,
tidak ada komplikasi
|
Tidak
memerlukan perawatan khusus. Bercak akan hilang pada 1-4 tahun pertama.
Pengobatan dilakukan dengan alasan estetik .
|
2.Hemangioma
|
Tumor
jaringan lunak akibat proliferasi dari pembuluh darah yang abnormal dan dapat
terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah
|
-
|
Tumor
yang berada dekat permukaan kulit disebut hemangioma superficial. Kerap terlihat
seperti pola merah terang yng timbul, kadang kala dengan pola yang bertekstur
(kadang disebut hemangioma strowberi)
|
Konseling
pada orang tua bahwa tandaa lahir itu normal dan sering terjadi pada BBL
|
3.
Ikterus
|
Salah
satu keadaan penyakit hati yang terdapat pada BBL akibat terjadinya
hiperbilirubinia.
Ikterus
fisiologis terjadi pada hari ke-2 dan ke-3.
Ikterus
patologis terjadi dalam 24 jam pertama.
|
1.prehepatik
(ikterus hemolitik) : ikterus ini disebabkan karena produksi bilirubin yang
meningkat pada proses hemolisis sel darah merah
2.Pasca
hepatic (Obstruktif) : adanya obstruksi pada saluran empedu yang
mengakibatkan bilirubin konjugasi akan kembali laagi kedalam sel hatidan
masuk ke dalam aliran darah, kemudian sebagian masuk dalam ginjal dan
diekskresikan dalam urine
|
Kulit
dan sclera kuning
|
1.Lakukan
perawatan seperti BBL normal lainnya
2.Lakukan
perawatan bayi sehari-hari: memandikan, peerawaatan taali pusat, membersihkan
jalan nafas, menjemur
3.Anjurkan
ibu cara : memandikan, perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tida
hipotermi, menjemur bayi
4.Jelaskan
pentingnya : pemberian asi ade kuat, menjemur bayi, apabila ikterus parah
anjurkan ibu ke puskesmas, anjurkan ibu control setelah 2 hari
|
Muntah
|
Keluarnya
sebagian besar isi lambung yang terjadi setelah makan masuk lambung agak lama,
disertai kontraksi lambung dan abdomen.
|
1.
Kelainan konginetal : iritasi lambung, stressia esofahus, hisprung, tekanan
intrakanial yang tinggi
2.
Infeksi saluran cerna
3.
Cara pemberian makanan salah
Keracunan
|
Muntah-muntah
|
1.
Kaji facor penyebab dan sifat muntah
2.
Berikan pengobataan bergantung factor penyebab
Ciptakan
suasana tenang
3.
Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
Lakukan
diet sesuai dan tidak merangsang muntah
4.Berikan
antiemesis jika terjadi reaksi simtomatis
|
Gumoh
|
Keluarnya
kemabil sebagian isi lambung setelah beberapa saaat setelah makan.
|
1.
Bayi kekenyangan
2.Posisi
menyusui
3.
Posisi botol yang salah
4.
Tergesa-gesa sat pemberian susu
5.
Kegagalan dalam megeluarkan udara yang tertelan
|
Keluar
sebagian kecil cairan
|
1.Perbaiki
teeknik menyusui
2.
Perhatikan posisi botol
3.Sendawakan
bayi
4.lakukan
teknik menyusui yang benar, yaitu mencakup rapat seluruh putting susu.
|
Oral
Trush
|
Terinfeksinya
membrane mukosa mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan
munculnya bercak-bercak keputihan yg membentuk plak-plak berkeping dimulut
|
Candida
Albican
|
Lesi
berwana putih dimulut dan membentuk plak-plak yang berkeping menutupi saluran
sebagian lidah, kedua bibir ,gusi dan mukosa pipi.
|
1.Bedakan
oral trash dengan endapan susu pada mulut bayi
2.
Apabila infeksi dari ibu, maka ibu harus diobati dengan antibiotic yang
berspektrum luas.
3.
Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut
4.
Bersihkan daerah mulut setelah makan/minum
5.
Pada bayi yang menyusu botol gunakan teknik steril.
5.
Berikan terapi pada bayi
|
Diaper
Rash
|
Kemerahan
paada kulit bayi akibat kontak terus-menerus dengan lingkungan yang tidak
baik
|
1.
Tidak terjaganya kebersihan kulit
2.
Jarang mengganti popok
3.
Terlalu panas/lembab suhu lingkungan
4.
Adanya reaksi kontak terhadaapp plastic, karet dan deterrgent
|
1.
Muncul eritema
2.
Erusi pada daerah kontak seprti bokong paha atas dll
3.
Pada keadaan yang parah muncul papilla eritematosa, Vasikula, ulserasi.
|
1.
Daerah ruam popok tidak boleh terkena air harus dibiarkan terbuka dan kering
2.
Gunakan kaapas halus untuk membersihkan kulit yang teriritasi
3.
Bersihkan dan keringkan setelah BAB/BAK
4.
Atur posisi tidur agar tidak menekan daerah yang teriritasi
5.
Memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein
6.
Perhatikan kebersihan kulit & tubuh
7.
Jaga kebersihan pakaian
dan
alat-alat bayi
|
Sebhorea
|
Radang
berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang memiliki banyak
kelenjar sebasea
|
1.
Hereditas
2.
Intake makanan yang tinggi lemak dan kalori
3.
Asupan minuman beralkohol
4.
Gangguan emosi
|
Kelainan
kulit yang berupa eritema, edema, serta skuama yang kering atau berminyak
berwarna kuning kecoklatan dalam berbagai uukuran disertai adanya krusta
|
1.
Penggunaan sampo yang tidak berbusa (keramas 2-3/minggu )
2.
Krim selenium sulfide/Hg prespitatus albus 2%
|
Furunkel
|
Bisul/
peradangan pada folikel rambut, kulit dan jaringan sekitarnya
|
1.Iritasi
kulit
2.
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3.
Daya tahan tubuh yang rendah
4.
Infeksi staphylococcus aureus.
|
1.
Nyeri
2.
Ruaam pada daaerah kulit berua nodus eritematosa yang berbentuk kerrucut dan
memiliki postul
3.Nudul
dapat melunak menjadi asbes yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat
pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris sesistensiae
4.
Setelah seminggu furunkel akan pecah, sebagian menghilang dengan sendirinya
|
1.
Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan
pengobatan dan akan sembuh dengan
sendirinya
2.
Jaga kebersihan
3.
Kompres hangat
4.
Jangan memijit furunkel
5.berkolaborasi
dengan dokter melaukan insisi
6.
Jika memungkinkan membuka furunkel lakukan inform consent
7.
Terapi antibiotikdan antiseptic diberikan bergaantung pada luas daan beratnya
penykit
|
Miliaris
/ keringet buncret
|
Dermatosis
yng disebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar
keringat
|
Udara
paanas dan lembab, infeksi bakteri
|
1.
Miliralia kristalia : timbul pada pasien yang
mengalami peningkatan jumlh keringat.lesinya berupa vesikel
superficial, kecil, menyerupai titik embun berukuran 1-2 mm.
2.
Milliaria Rubra : keringat menembus ke dalam epidermis
3.
Miliariasis fustulosa
|
1.Prinsip
asuhan adalah mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang
sudah timbul
2.
Jaga kebersihan tubuh bayi
3.
Lingkungan yang sejuk
4.
Pakaian yang menyerap keringat
5.
Segera ganti pakaian yang kotor./basaah
6.
Pada miliaria rubra diberikan bedak salisil 2% daan menambahkan mentol 0,5-2%
yang bersifat mendinginkan ruam
|
Diare
|
Pengeluaran
faces yang tidak normal dan cair.
|
Factor
infeksi, malabsorbsi, makanan dan psikologi
|
Cengeng,
rewel, gelisah, suhu meningkat, nafsu makan menurun, fases cair dan berlendir
kadang disertai darah, anus lecet, dehidrasi, turgor kuit menurun, mata dan
ubun-ubun cekung,mulut dan kulit kering
|
1.
Pemberian cairan,
2.
Dietatik
3.
Obat-obatan
4.
Pemberian ASI ade kuat
.
|
Obstipasi
|
Penimbunan
fases yang keras akibat adanya penyakit atau obstruksi pada saluran cerna
|
1.
Kebiasaan makan
2.
Hipotirodisme
3.
Keadaan-keadaan mental
4.
Penyakit organic
5.
Kelainan konginetal
6.
Penyebab yang lain: diet yang salah
|
1.
Pada neonatus: tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama, pada bayi
;tidak mengeluarkan feses selama 3 hari atau lebih
2.
Kejang pada perut
3.
Bising usus janggal
4.
Tidak enak badan, anoreksia, sakit kepala
5.
Luka pada anus
|
Terapi
: 1. Penilaian asupan makanan dan cairan
2.
Penilaian dari kebiasaan usus (pola makan)
3.
Peniaian penampakan sters pada anak
Penatalaksanaan
:
1.
Mencari penyebab obstipasi
2.
Memperhatikan gizi, tambahan cairan dan kondisi psikis
3.
Pengosongan raktum
|
Infeksi
|
Infeksi
perinatal : adalah infeksi pada neonatus yang terjadi pada masa antenatal,
intranatal, dan postnatal
|
1.
Infeksi antenatal: infeksi yang terjai pada masa kehamilan ketika kuman masuk
ke tubuh janin melalui sirkulasi daraah ibu, lalu masuk ke dalam plasenta dan
akhirnya ke sirkulais darah umbilicus
2.
Infeksi intranatal : sring terjadi ketika mikroorganisme masuk dari vagina
lalu naik dan kemudian masuk ke dalam rongga amnion, biasanya setelah ketuban
pecah.
3.
Infeksi postnatal : tindakan yang tidak antiseptic
|
1.
Bayi malas minum
2.
Gelisah
3.
Terjadi alergi
4.
Frekuensi nafas meningkat
5.
BB menurun
6.
Gerakan kurang
7.
Muntah
8.
Diare
9.
Sklerema dan udema
9.
Perdarahan, ikterus , kejang
10.
Suhu dapat normal, hipotermi atau hipertermi
|
1.Berikan
posisi semiflower agar sesak berkurang
2.
Apabila suhu tinggi, lakukan compress dingin
3.
Berikaan asi perlahan-lahan dikit demi sedikit
4.
Bila bayi muntah, lakukan miring kiri miring kanan
5.
Apabila diare perhatikan personal hygiene dan keadaan lingkungan
|
SIDS
|
Sindrom
kematian bayi mendadak terjadi pada bayi yang sehat, saat ditidurkan
tiba-tiba meninggal bebeapa kemudian
|
1.
Ibu masih remaja
2.
Bayi dengan jarak kehamilaan yang dekat
3.
Bayi laki-laki dengan BB dibawah normal
4.
Bayi mengalani bronkopulmoner
5.
Prematur
6.
Gemelli
7.
Bayi dengan siblng
8.
Bayi dengan ibu ketergantungan narkotika
9.
Tidur tengkurap
10.
Bayi dengan virus pernafasan
11.
Infeksi botulinum
12.
Bayi dengan apneu berkepanjangan
13.
Bayi dengan gangguan pola nafas herediter
Kekurangan
surfaktan
|
-
|
1.
Konseling
2.
Berikan dukungan
3.
Berikan penjelasan mengenai SIDS
4.
Beri perhatian pada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah wajar
5.
Beri keyakinan pada sibling (jika ada )bahwa mereka tidk bersalah
6.
Bila kemudia ibu melahirkan bayi kembali, beri dukungan pada orang tua selama
beberapa bulan pertama.
|
Referensi
:
Ai
Yeyeh Rukiyah.2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta:TIM
Vivian
Nanni Lia Dewi.2013.Asuhan Neonatus Bayi
dan Anak Balita.Jakarta:Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar