Thomas
Edison mencoba dua puluh ribu material yang berbeda untuk membuat bola lampu.
Ketika tak satupun yang bekerja sesuai harapan, asistennya mengeluh, “
semua apa yang kita kerjakan adalah
sia-sia, tidak ada yang dapat kita pelajari!”
Edison
menanggapinya dengan rasa percaya diri, “ oh, kita telah mencoba banyak cara
dan kita banyak belajar . Kita tahu bahwa ada dua puluh ribu bahan yang tidak
dapat kita gunakan untuk membuat bola lampu”
Tanpa
rasa sakit, tidak akan ada luka, tanpa luka kita tidak akan pernah belajar dari
kesalahan. Rasa sakit dan terluka adalah kunci semua jendela, tanpanya tidak
akan ada jalan kehidupan.
Ketika
kita menginginkan impian tercapai, kita berusaha keras untuk menggapainya.
Kita yakini apa yang kita harapkan akan menjadi kenyataan asal kita dapat belajar dari kesalahan. Kita
melakukan segala cara untuk dekat dengan impian kita, jalan manapun kita tempuh
tak peduli ruang dan waktu. Kadang kerikil menghalangi dan membuat kita jatuh.
Tapi kita segera bangkit kembali dan meneruskan sampai akhir.
Kita
perbaiki apakah kiranya yang menyebabkan impian tertunda? Apa yang salah? Dari
kesalahan yang kita lakukan kemudian kita perbaiki. Kita bangkit dan berdiri
untuk menjemput impian yang masih diawang-awang. Bukankah mengulang kesalahan
kedua kali adalah orang yang merugi?
Seperti
impian Thomas Edison untuk menemukan bahan pembuat bola lampu, bila saja ia
menyerah dari kesalahan yang diperbuatnya sebanyak duapuluh ribu kali mungkin
kita masih hidup didunia gelap gulita tanpa lampu!
Ketika
kita beajar dari kesalahan maka kita akan menjadi pribadi yang berhasil,
Insyaallah.
Kesalahan
adalah bagian dari kehidupan manusia. Pelajaran berharga dalam hidup hanya dapt
dipelajari dari jalan yang sulit. Meskipun kesalahan yang fatal, orang lain
bisa belajar darinya.
Don’t fear mistikes. You will know failure. Continue to reach out.